REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Sebanyak 103 pelajar SD Tunas Harapan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terpaksa harus belajar di tenda darurat pascaterbakarnya sekolah ini pada Sabtu, (18/4).
"Akibat kebakaran itu ruang kelas 1, 2 dan 3 rusak berat dan fasilitasnya pun hangus terbakar, sehingga pelajar kelas itu mulai Senin, (20/4) untuk sementara belajar di tenda darurat," kata Camat Warungkiara, Asep Warsudin, di Sukabumi, Sabtu.
Menurut dia, tenda itu sesuai rencana akan dipasang di halaman sekolah, awalnya pihak sekolah akan menumpang di Madrasah Diniyah yang ada di satu desa, namun ruang kelas yang digunakan tidak memadai untuk menampung ratusan pelajar dari SD yang berada di Kampung Panagan, Desa Sukaharja ini.
Selain itu, pihaknya juga sudah meminta bantuan kepada Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi untuk segera menyalurkan bantuan kepada sekolah ini agar pelajar yang menjadi korban kebakaran sekolahnya bisa kembali belajar dengan nyaman dan tenang.
"Yang kami khawatirkan jika belajar di dalam tenda, konsentrasi belajar mereka menjadi berkurang jika terik matahari akan kepanasan dan jika turun hujan maka akan becek," tambahnya.
Sementara, Kepala SD Tunas Harapan Warungkiara, Dede Danuari, mengatakan akibat peristiwa ini pihak sekolah terpaksa harus mengambil kebijakan agar anak didiknya tetap bisa bersekolah salah satunya dengan memasang tenda agar kegiatan belajar mengajar bisa tetap dilaksanakan.
Akibat kebakaran ini nilai kerugian ditaksir mencapai Rp700juta.
Bangunan yang terbakar adalah ruang kelas 1, 2 dan 3, ruang kantor atau ruang kepala sekolah dan gudang serta tiga unit kamar mandi. Kemudian fasilitas lainnya yang ikut terbakar yakni meja, kursi, lemari, dokumen penting terkait kesiswaan dan guru-guru, komputer, televisi, infokus dan 24 set sarana