Rabu 22 Apr 2015 10:24 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Jokowi Resmi Buka Konferensi Asia Afrika Ke-60

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Jokowi di Great Hall of the People di Beijing.
Foto: AP Photo/Feng Li
Presiden Jokowi di Great Hall of the People di Beijing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo resmi membuka peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (22/4).

Peresmian ditandai dengan pemukulan gong sebanyak lima kali oleh Presiden Jokowi yang didampingi Presiden Myanmar U Thein Sein dan Menteri Luar Negeri Retno  LP Marsudi. Presiden Thein Sein ikut mendampingi pemukulan gong karena Myanmar adalah salah satu negara pencetus Konferensi Asia Afrika pada 1955.

"Atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia, saya ucapkan selamat datang di Indonesia, negara penggagas dan tuan rumah Konferensi Asia Afrika tahun 1955," ujar Jokowi saat mengawali sambutannya.

Dia membawakan pidato dalam bahasa Indonesia. Ada 106 perwakilan negara dari Asia dan Afrika yang hadir dalam pembukaan KAA kali ini, antara lain Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja, India, Bangladesh, Liberia, Madagaskar, Arab Saudi, Palestina, Papua Nugini, Vanuatu, Yordania, Iran, Irak dan Afrika Selatan. Dari 106 delegasi tersebut, 26 negara di antaranya adalah kepala negara atau kepala pemerintahan.

Pembukaan KAA ke-60 ini juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah tokoh nasional, antara lain mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, mantan Presiden BJ Habibie, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno dan mantan Wakil Presiden Hamzah Haz.

Sejumlah menteri Kabinet Kerja juga hadir dalam forum internasional tersebut, antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan dan Menteri Kesehatan Nina Moeloek.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement