REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Seksi (Kasi) Perkeretaapian Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim, Arjani Hia Putra menyatakan pengembangan angkutan umum kereta api dalam kota rencananya memang dikembangkan di Surabaya. Tetapi, tidak menutup kemungkinan wilayah lain, seperti Malang juga akan mengembangkan angkutan umum kereta api dalam kota.
"Pelaksanaan program ini tergantung prioritas kebutuhan. Ada tiga aspek yang dilihat sebelum mengembangkan angkutan umum kereta api, yakni, wisata, industri, dan kemacetan," kata Arjani yang ikut hadir dalam acara sosialisasi keselamatan perkeretaapian di Kota Malang, Rabu (22/4).
Ia mengatakan, transportasi umum kereta api yang sedang disiapkan di Surabaya, yakni, trem dan monorel. Trem disiapkan untuk jalur Wonokromo-Perak, sedangkan monorel untuk jalur Pakuwon-Kenjeran.
Untuk wilayah Malang, kata Arjani, akan dipersiapkan angkutan umum kereta komuter dari Lawang-Kepanjen. Kereta komuter Lawang-Kepanjen sudah pernah diujicoba pada 2012.
Sayangnya, program tersebut dibatalkan. Penyebabnya kereta komuter dalam program tersebut, tidak sesuai dengan kondisi geografis di Malang yang banyak daerah perbukitan.
"Peluang pengoperasian kereta komuter Lawang-Kepanjen masih ada. Sekarang masih dilakukan kajian untuk membuat kereta komuternya. Komuter yang dulu memang tidak digunakan di daerah tanjakan," ujarnya.
Menurutnya, Provinsi Jatim tidak hanya ingin mengoperasikan kereta komuter Lawang-Kepanjen, tetapi juga komuter Surabaya-Malang. Sebab, transportasi itu dinilai efektif mengatasi masalah kemacetan lalu lintas di jalur Surabaya-Malang.
"Secara kebutuhan, alat transportasi umum kereta komuter itu sudah sangat dibutuhkan. Tidak hanya di Malang, tapi juga Malang-Surabaya," katanya.