REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah tidak hanya merilis video pemenggalan orang-orang Kristen Koptik Etiopia, namun juga menyebar propaganda lewat foto-foto saat mereka menghancurkan kuburan Kristen di kota Mosul, Irak beberapa waktu lalu.
Foto-foto yang diposting di beberapa situs, termasuk Shomoukh Al-Islam, sebuah forum jihad, menunjukkan anggota ISIS menghancurkan batu nisan dengan palu godam dan mengotori salib-salib yang terukir di batu nisan.
Shomoukh Al-Islam mengumumkan alasan mengapa ISIS melakukan penghancuran sedemikian rupa. Alasannya, ISIS mencoba mengikuti perintah hadis. "Hadis menyebutkan bahwa setiap kuburan yang lebih tinggi dari permukaan tanah, harus hancur. Setiap gambar di atasnya (makam) juga harus dihapus," ujar Shomoukh Al-Islam, dilansir The Christian Times, Selasa (21/4).
Steven Stalinsky, pengamat Timur Tengah mengatakan kepada FoxNews, bahwa penghancuran terhadap kuburan Kristen di Mosul, Irak dilakukan pada 16 April 2015. Menurutnya, it erupakan bagian dari kampanye yang sedang berlangsung terhadap Kekristenan di Timur Tengah dan di seluruh dunia Muslim.
"Penghancuran makam merupakan bagian dari kampanye ISIS untuk mengejek Barat," ujarnya.
"Dengan melakukan ini, ISIS tidak hanya menampilkan apa yang dilakukannya, tetapi juga mengejek Barat dengan menunjukkan bahwa hal tersebut dapat dilakukan secara bebas, tanpa ada yang mencoba untuk menghentikannya," tegasnya.