Kamis 23 Apr 2015 12:37 WIB

Korsel: Indonesia Begitu Penting Bagi Kami

Delegasi dari Negara peserta Konferensi Asia Afrika bersiap untuk berfoto bersama di Jakarta Convention Center, Senin (20/4). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Delegasi dari Negara peserta Konferensi Asia Afrika bersiap untuk berfoto bersama di Jakarta Convention Center, Senin (20/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Perdana Menteri Korea Selatan Hwang Woo-Yea mengatakan bahwa Indonesia memiliki arti penting bagi Korea Selatan. Indonesia merupakan mitra penting, terutama dari sisi kerja sama ekonomi.

"Indonesia sangat penting bagi Korea. Indonesia merupakan negara pertama yang investasi Korea ke luar negerinya direalisasikan. Indonesia begitu penting bagi kami," kata Hwang Woo-Yea di Jakarta Convention Center, Kamis (23/4).

Deputi Perdana Menteri Korea Selatan Hwang Woo-Yea melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presien Jusuf Kalla dalam rangkaian acara Konferensi Asia Afrika (KAA). Dalam pertemuan tersebut, Korea Selatan meminta agar hubungan persahabatan Korea Selatan dan Indonesia ditingkatkan.

"Kerja sama antar kedua negara khususnya investasi Korea ke Indonesia dalam bidang-bidang yang tidak sederhana seperti chemical atau pertahanan atau pembuatan baja. Industri itu sangat penting untuk pembangunan ekonomi suatu negara," jelasnya.

Melihat potensi kerja sama tersebut, Korea Selatan akan menindaklanjuti kerja sama kedua negara di bidang infrastruktur dan pertanian. "Kerja sama kedua negara di bidang manufaktur telah berjalan sangat lancar. Sedangkan untuk bidang infrastruktur dan pertanian, begitu saya kembali ke Korea, saya akan membicarakan hal ini kepada menteri-menteri ekonomi terkait," ujar Hwang Woo-Yea.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement