Kamis 23 Apr 2015 12:38 WIB

Ini Alasan Dosen UMSB Injak Alquran

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indah Wulandari
Mushaf AlQuran
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mushaf AlQuran

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB) Yuzardi Ma'ad membenarkan keberadaan dosen berinisial MK yang menginjak Alquran di dalam kelas.

Ia mejelaskan, MK adalah dosen baru yang mengajar Filsafat Umum di Fakultas Agama Islam untuk semester dua. Serta dosen Bahasa Inggris untuk Fakultas Ekonomi.

Pada 1 April lalu, kata Yuzuardi, dalam pelajaran Filsafat, MK mencoba merangsang daya berpikir para mahasiswa terhadap kitab suci Alquran. MK, lanjut dia, mengatakan Alquran yang paling penting isinya.

"Bukan hanya yang seperti ini (Alquran yang MK pegang). Alquran ini hanyalah kertas yang ditulisi dengan (tulisan) Arab, sedang yang asli di Lauh Mahfudz," tutur Yuzardi berdasarkan cerita yang disampaikan MK, Kamis (23/4).

Awalnya, ujar dia, mahasiswa tidak mengerti dengan apa yang disampaikan MK. Para mahasiswa mengira MK memegang Alquran untuk mencari dalil. Namun, ternyata, MK justru menginjak Alquran tersebut.

"Artinya, bahwasannya Alquran itu fotokopi saja, intinya tak boleh diinjak," jelas Yuzardi, masih berdasarkan pengakuan MK.

Dikatakannya, sebelum melakukan hal tersebut MK meminta mahasiswa untuk berpikir lebih dalam mengenai Alquran.

Menurut MK, karena isinya sangat banyak sekali, maka Alquran harus dihargai dan dihormati. Namun, bukan hanya tulisan-tulisannya, yang paling penting mengamalkan isinya.

"Dia (MK) berkeinginan sekali bahwa mahasiswa dapat berpikir jernih. Inti Alquran itu dapat diamalkan melalui pemikiran-pemikiran," ujar Yuzardi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement