Kamis 23 Apr 2015 13:27 WIB

'Pesan Jokowi Kuat untuk Kemerdekaan Palestina'

Rep: C09/ Red: Angga Indrawan
 Presiden Joko Widodo menyampaikan kata sambutan saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika tahun 2015 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/4).
Foto: Antara/Panca Syurkani
Presiden Joko Widodo menyampaikan kata sambutan saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika tahun 2015 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dunia masih berutang kepada rakyat Palestina yang hidup dalam ketakutan dan ketidakadilan akibat penjajahan. Pernyataan yang dikemukakan Jokowi dalam pidato Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015, Rabu (22/4), dinilai sebagai pengingat akan komitmen yang selama ini diusung KAA.

“Ketika KAA pertama kali dilaksanakan di Bandung, salah satu komitmen KAA adalah memerdekakan negara-negara yang masih berada di bawah kolonialisme,” ujar Pengamat Timur Tengah Indonesian Society for Middle East Study (ISMES), Smith Al Hadar, saat dihubungi ROL, Kamis (24/4).

Ia mengatakan, setelah beberapa tahun KAA diperingati, seluruh negaranya telah merdeka. Namun hanya Palestina yang menjadi satu-satunya negara belum merdeka.

“Sehingga tentu negara-negara KAA berutang kepada Palestina untuk dimerdekakan. Maksud dari pidato Jokowi itu, kata dia, mengingatkan kepada bangsa-bangsa untuk tetap pada komitmen memerdekakan Palestina,” kata dia.

Bagi Indonesia sendiri utang kepada Palestina dinilai belum impas. Sebab sebelumnya, Palestina telah berperan besar dan ikut andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement