REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- The Basij merupakan milisi asal Iran yang terdiri dari pejuang loyalis kepada pemimpin agama Iran. Misi mereka, melindungi tatanan Islam di Iran. Demi menjaga keutuhan Islam di Iran, The Basij bahkan mendeklarasikan siap menghancurkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Kita semua siap untuk pergi dan menghancurkan ISIS dengan sungguh-sungguh," kata seorang komandan Basij kepada CNN, Kamis (23/4).
"Jika Imam kami, Pemimpin Tertinggi memerintahkan kami, kami akan menghancurkan ISIS," ujarnya menambahkan.
Komandan itu menambahkan, bahwa sejauh ini Basij belum terperangkap dalam perang melawan ekstremis Islam yang ditakuti di beberapa bagian Irak dan Suriah itu. Namun tim elit Pengawal Revolusi Pasukan Quds Iran yang dipimpin Jenderal Qassem Suleimani itu, mengaku sudah melatih dan bersiap mendukung milisi Syiah Irak dalam perjuangan mereka melawan ISIS.
Suleimani sebelumnya dituduh terlibat dalam pemberontakan Syiah terhadap pasukan Amerika Serikat dalam perang Irak. Pergolakan bersenjata itu yang kemudian menjadi simbol jurang yang masih ada antara Iran dan AS.
Sebelumnya, Iran percaya jika serangan udara terhadap ISIS tidak efektif sejauh ini. Iran masih merasa bahwa AS dan sekutunya tidak mencoba serius untuk mengalahkan kelompok pimpinan Al-Baghdadi tersebut.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada September lalu bahwa "kampanye pemboman udara (oleh AS) ... adalah sebuah bentuk teater, daripada pertempuran serius melawan terorisme."
Hal senada juga diungkap Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi, kepala Iran staf umum. "Organisasi militer AS beserta dan intelijen memiliki banyak cara untuk menyerang ISIS, tapi kami belum melihat sesuatu yang begitu berarti," katanya.