REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Politikus Partai Demokrat Gede Pasek mengatakan adanya gerakan memberi dukungan pada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjadi ketua umum Demokrat dengan cara tanda tangan di atas materai telah melanggar politik santun.
Apalagi, tambahnya, dia mendapat informasi, jika ada anggota yang tidak mau melakukan itu, suaranya tidak akan dihitung saat kongres. "Apa santun demokrasi seperti itu? Komisi Pengawas seharusnya lakukan pemerikasaan dan menghukum oknum-oknum DPD dan DPC yang melakukan itu," ungkap Pasek pada Republika, Rabu (23/4). Karena kongres, kata Pasek, harus jujur, adil (jurdil), dan tanpa ada paksaan.
Pasek mengatakan seharusnya SBY bisa memberikan sanksi pada oknum-oknum tersebut. Terlebih, ungkapnya, SBY tidak menyukai cara-cara dukungan politik seperti itu. "Kalau dibiarkan saja, SBY seperti pura-pura saja," tuturnya.
Sebelumnya, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarak mengatakan ada upaya yang kurang elok jelang kongres partainya. Pernyataan Mubarak ini menyinggung bocornya surat dukungan beberapa anggota Dewan Pengurus Cabang (DPC) untuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada kongres Mei mendatang.