REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Bupati Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Indra Catri, mengatakan, ISIS dan narkoba merupakan kejahatan yang harus diperangi secara bersama-sama.
"Untuk memerangi kajahatan ini, harus terlibat semua komponen masyarakat baik dari tokoh masyarakat, tokoh adat, ulama, polisi, TNI dan lainnya," katanya di Lubuk Basung, Ahad (26/4).
Saat ini, tambahnya, paham ISIS sudah masuk di Indonesia maupun di Sumbar. Sedangkan kasus narkoba di Agam cukup tinggi, akibat daerah itu merupakan daerah perlintasan dari provinsi tetangga Sumbar seperti Sumatera Utara, Riau dan lainnya.
Pada 2015, Polres Agam berhasil mengungkap sebanyak tujuh kasus narkoba dengan tersangka sebanyak sembilan orang. Dengan kondisi ini, generasi muda harus dibentengi dengan agama dan ilmu pengetahuan, sehingga mereka tidak terlibat nantinya, sebutnya.
"Apabila mereka tidak dibekali, maka ISIS dan peredaran narkoba ini akan berkembang dan generasi muda kita akan hancur," katanya.
Untuk itu, katanya, perlu kerja sama dan komitmen untuk memerangi kejahatan ini, sehingga ISIS dan peredaran narkoba tidak berkembang di Agam. "Setiap saya melakukan kunjungan ke desa, saya sering mengingatkan warga agar tidak terlibat dengan kejahatan ini," katanya.