REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG--Sebanyak tiga pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara jenis F-16 yang mendarat di Bandara El-Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, disiagakan untuk menjaga wilayah terluar perbatasan Republik Indonesia dengan negara tetangga.
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) El-Tari Kupang Kolonel Pnb Andi Wijaya di Kupang, Selasa, mengatakan kedatangan tiga pesawat tersebut selain untuk menjaga perbatasan di wilayah terluar Indonesia, juga dalam rangka berlatih.
"Mereka juga datang untuk berlatih di sini, sekaligus melakukan pemantauan di perairan NTT yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia," katanya.
Ia menjelaskan sebagai daerah yang berbatasan dengan kedua negara tersebut, pengamanan wilayah-wilayah terluar tetap harus dilaksanakan.
Antisipasi, katanya, juga diperlukan agar lebih siap jika terjadi sesuatu hal yang mengganggu kedaulatan NKRI.
Sebanyak tiga pesawat tersebut, katanya, tidak secara tetap disiagakan di lanud setempat, namun pada saatnya akan kembali ke pangkalan utama.
"Belum tahu dipastikan kapan mereka akan kembali ke pangkalan, tergantung perintah dari pusat," ujarnya.
Selama di Kupang, kata Andi, tiga pesawat tersebut akan melakukan latihan-latihan terbang di wilayah Kupang sehingga bisa menjadi perhatian warga Kupang.
Andi juga mengatakan kesiagaan tiga pesawat tersebut di Kupang, tidak berhubungan dengan eksekusi dua terpidana mati asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran di Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"Tidak ada hubungannya dengan itu, ini hanya latihan biasa saja dan pemantauan wilayah-wilayah terluar NTT saja," katanya.
Terkait dengan isu ancaman dari Pemerintah Australia jika dua warganya dieksekusi, ia menyatakan hal tersebut hanya bentuk dari sistem perpolitikan. "Dan saat ini sudah aman-aman saja," katanya.