Rabu 29 Apr 2015 11:20 WIB

Polda Metro Kawal Empat Jenazah Terpidana Mati

 Warga Australia memegang foto terpidana mati Andrew Chan, saat berunjuk rasa menolak hukuman mati di Sidney, Selasa (28/4).
Foto: Reuters/Jason Reed
Warga Australia memegang foto terpidana mati Andrew Chan, saat berunjuk rasa menolak hukuman mati di Sidney, Selasa (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mengawal empat jasad terpidana yang dieksekusi mati menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang Banten.

"Penjagaan dan pengawalan akan dilakukan hingga jasad terpidana mati diterbangkan ke negaranya melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta," kata Pejabat sementara Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Budi Widjanarko di Jakarta, Rabu (29/4).

Budi mengatakan para jasad terpidana mati itu akan disemayamkan di rumah persemayaman yang dijaga 20 anggota Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya sebelum menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Keempat jenazah itu yakni Warga Negara (WN) Australia Myuran Sukumaran dan Andrew Chan yang akan disemayamkan di Jalan Daan Mogot KM 2 Nomor 353, Jakarta Barat.

Kemudian WN Nigeria Sylvester Obiekwe Nwolise disemayamkan di RS PGI Cikini Jalan Raden Saleh Nomor 40 dan WN Brazil Rodrigo Gularte disemayamkan di RS Saint Carollus Jakarta Pusat.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Risyafudin menjelaskan jenazah terpidana mati itu berangkat dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah menuju Jakarta menempuh jalur darat.

Risyafudin menambahkan anggota Ditlantas Polda Metro Jaya akan mengawal rombongan mobil yang mengangkut para jenazah saat memasuki perbatasan. Selanjutnya, rombongan kendaraan itu akan diarahkan menuju rumah persemayaman dengan pengawalan satu unit sepeda motor, satu unit mobil dan tiga personil.

Risyafudin memperkirakan rombongan jasad terpidana mati akan tiba di Jakarta pada Rabu (29/4) sekitar pukul 11.00 WIB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement