REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemacetan terjadi di depan Rumah Duka Abadi, tempat jenazah duo Bali Nine akan disemayamkan. Kemacetan sudah terlihat sejak Rabu (29/4) pagi, di depan Rumah Persemayaman Abadi, Daan Mogot, Jakarta Barat, tempat jenazah duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, akan disemayamkan.
Kemacetan tersebut terjadi lantaran petugas keamanan dari rumah duka melarang rekan-rekan media untuk masuk ke halaman dalam dari rumah duka. Sehingga, wartawan yang sejak pagi sudah datang berkumpul di pinggir Jalan Daan Mogot.
Jalan di depan Rumah Persemayaman Abadi sendiri memiliki tiga lajur jalan ditambah satu jalur lain khusus untuk Transjakarta. Rekan-rekan wartawan yang berkumpul di depan Rumah Persemayaman Abadi, praktis mengambil satu lajur yang akhirnya membuat pengendara kendaraan bermotor harus memelankan kendaraannya dan membuat kemacetan di depan rumah duka.
Jenazah dua Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran sendiri rencananya akan datang di Rumah Persemayaman Abadi, sekitar pukul 12.00 siang. Polantas dengan dibantu oleh sejumlah Satuan Polisi Pamong Praja terlihat membantu mengatur lalu lintas di Jalan Daan Mogot, di depan Rumah Persemayaman Abadi, tempat kedua jenazah duo Bali Nine tersebut akan disemayamkan.
Sebelumnya, eksekusi telah dilakukan kepada dua terpidana mati kasus Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, pada Rabu (29/4) dini hari. Mereka dieksekusi sekitar pukul 00.30, di Lembaga Pemasyarakatan, Lapas Besi dan Lapas Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.