Rabu 29 Apr 2015 20:57 WIB

Laba Bersih BTPN menurun Tiga Persen, Tapi...

Rep: C91/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN)
Foto: Antara
Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi menyesuaikan laju pertumbuhan kredit dan memperbaiki cost of fund, BTPN berupaya menyeimbangkan porsi pendanaan dengan memperhatikan kecukupan likuiditas. Per 31 Maret, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 54,4 triliun tumbuh 10 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, yaitu Rp 49,3 triliun.

Selanjutnya, pendanaan yang berasal dari pinjaman bilateral dan obligasi meningkat 28 persen, tahun sebelumnya Rp 6,4 triliun menjadi Rp 8,3 triliun. Maka, total funding BTPN tumbuh 12 persen year on year (yoy) menjadi Rp 62,6 triliun.

BTPN juga mencatat tingkat rasio kredit terhadap simpanan loan to deposit ratio (LDR) mencapai 98 persen, untuk menyeimbangkan penghimpunan DPK dan penyaluran kredit. Hanya saja, bila memperhitungkan pendanaan dari obligasi dan pinjaman bilateral, rasio likuiditas BTPN berada di level 85 persen.

Sampai saat ini BTPN pun masih mempunyai fasilitas pinjaman dari SMBC serta IFC sebesar USD 300 juta yang bisa diambil setiap saat. "Rasio ini menunjukkan likuiditas kami masih sangat kuat dan sehat." Tutur Jerry Ng, Direktur Utama BTPN, dalam rilisnya, Rabu, (29/4).

Di sisi kredit, pertumbuhan moderat mendorong peningkatan aset BTPN sebesar 14 persen yoy dari Rp 67,3 triliun menjadi 76,6 triliun pada 31 Maret 2015. Sedangkan rasio kecukupan modalnya (CAR) sebanyak 24,9 persen, jauh di atas ambang batas ideal yang ditentukan regulator.

Kemudian untuk laba bersih setelah pajak (NPAT) di triwulan I-2015 mencapai Rp 481 miliar. Lebih rendah tiga persen dari periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 493 miliar. "Pencapaian triwulan I secara umum menunjukkan momentum yang baik. Kami optimis, ke depan BTPN akan mampu bertumbuh bahkan lebih baik lagi," kata Jerry.

Rencananya, BTPN bakal terus menciptakan inovasi baru demi meningkatkan peranannya dalam memberdayakan masyarakat prasejahtera produktif. Sebelumnya, BTPN juga telah resmi menjadi salah satu bank pelaksana program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif melalui peluncuran BTPN Wow! Pada 30 Maret 2015.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement