REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto berharap, pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) di kawasan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, tidak ada masalah terkait perizinan.
Rusunami itu dibangun atas kerja sama Perumnas dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Proses peletakkan batu pertama pembangunan rusunami itu dilakukan, Rabu (29/4) ini.
"Sehingga proses pembangunan rusunami ini dapat berjalan dengan lancar dan cepet selesai. Melalui pembangunan rusunami ini, kami ingin membantu pemerintah menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat di Jakarta," kata Himawan.
Rusunami Cluster A8 Cengkareng Timur dibangun di atas lahan milik Perumnas seluas 4,97 hektare dengan lima blok rusunami, yaitu blok Wakatobi, Derawan, Samosir, Raja Ampat dan Bunaken. Dari lima blok tersebut akan terbanguk 18 menara yang masing-masing menara ada 24 lantai.
Selain unit-unit hunian, rusunami tersebut nantinya juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung. Tiap unit rusun bertipe 36 dan dapat dibeli dengan harga Rp 9 juta per meter atau sekitar Rp 330 juta per unit.