REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Delegasi Afghanistan sedang menuju ke Qatar untuk diskusi terbuka dengan perwakilan pemberontak Taliban dalam beberapa hari. Diskusi tersebut bertujuan untuk mengakhiri perang panjang Afganistan.

Agenda pertemuan tersebut akan menandai satu langkah signifikan ke arah pembicaraan resmi untuk mengarah kepada berakhirnya perang. Tapi hal tersebut belum jelas, kapan pemimpin tertinggi Taliban menyetujui mereka.

Sebelumnya, pada Februari, Kepala Angkatan Darat Pakistan memberitahu Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani mengenai pembicaraan langsug dengan Taliban. Dalam pembincaraan tersebut, tokoh-tokoh senior di Taliban berbicara dengan Kabul secara langsung untuk mengakhiri perang. Namun, dari pertemuan tersebut sampai saat ini hanya ada kemajuan yang kecil.

Menurut Wakil Kepala High Peace Council, Attaullah Ludin, 20 delegasi Afghanistan akan menghadiri diskusi-diskusi pendahuluan yang akan dipersiapkan pada Minggu dan Senin, pekan depan. "Diskusi terbuka berdasarkan perdamaian di Afghanistan. Akan ada perwakilan dari Afghanistan, Pakistan, Taliban dan organisasi-organisasi lain," kata Ludin, seperti dilansir arabnews.com, Sabtu (2/5).

Ia menambahkan, anggota High Peace Council akan bertemu Taliban di Qatar dan juga dua orang perwakilan Hizb-i-Islami, satu lagi kelompok pejuang militan pemerintah yang didukung Amerika Serikat dan Afganistan. Dimana kelompok tersebut mempunyai satu sayap politik.

Petugas Taliban senior di Qatar mengonfirmasikan bahwa sebuah pertemuan direncanakan untuk beberapa hari berikutnya dengan Afghanistan, serta setengah dari Pakistan dan negara-negara lain. Selain itu, Hizb-i-Islami juga akan mengikuti pertemuan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika