Sabtu 02 May 2015 19:42 WIB
Kasus Novel Baswedan

Begini Kronologis Penangkapan Novel Baswedan

Rep: C36/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Penyidik KPK, Novel Baswedan, melakukan jumpa pers usai mendandatangani surat berita acara penangguhan penahanan di Bareskrim Polri, Jakarta, Sabtu (2/5).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Penyidik KPK, Novel Baswedan, melakukan jumpa pers usai mendandatangani surat berita acara penangguhan penahanan di Bareskrim Polri, Jakarta, Sabtu (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik KPK, Novel Baswedan, memaparkan secara lengkap kronologis penangkapannya pada Jumat (1/5) dinihari. Ia menegaskan penangkapannya berlangsung tanpa tekanan.

"Saat itu pukul 00.00 WIB, penyidik dari Bareskrim datang ke rumah saya bersama Ketua RT, Bapak Wisnu. Saya persilahkan mereka duduk, kemudian saya tanya maksud dan tujuan. Setelah saya pahami, saya memilih mengikuti prosesnya," paparnya saat jumpa pers di hadapan wartawan di gedung KPK, Jakarta, Sabtu (2/5).

Setelah ditangkap, ia dibawa ke Bareskrim untuk menjalani pemeriksaan. Usai pemeriksaan ia menjalani penahanan di markas Brimob Kelapa Dua, Depok.

Tidak berselang lama, ia diterbangkan ke Bengkulu pada Jumat malam. ''Saya tahu, penyidik punya kekuasaan untuk itu. Jadi saya ikuti. Namun, saya tetap meminta untuk didampingi kuasa hukum," papar Novel lebih lanjut.

Karena saat itu pihak Bareskrim tak menghubungi kuasa hukumnya, Novel pun memilih tidak mengikuti rekonstruksi kasus. Novel kemudian diterbangkan kembali ke Jakarta pada Sabtu sore dan tiba di Bareskrim Mabes Polri sekitar pukul 16.15 WIB.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement