Senin 04 May 2015 18:00 WIB

Soal Imigran, Uni Eropa Belum Satu Suara

Rep: c36/ Red: Bilal Ramadhan
Bendera Uni Eropa
Bendera Uni Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, WINA-- Para pemimpin Uni Eropa yang telah menyepakati misi pendanaan patroli laut, Triton, belum satu suara dalam menentukan kebijakan penanganan para imigran. Penanganan lanjut kepada para imigran menjadi poin penting.

Kanselir Austria, Werner Fayman, dalam sebuah wawancara pada Ahad (3/5), mengatakan, Uni Eropa harus menyiapkan sistem kuota. Menurutnya, negara anggota Uni Eropa telah sepakat untuk menampung lebih banyak pengungsi.

Tujuan kesepakatan ini adalah mengurangi tekanan pada Italia, Yunani dan Malta yang banyak menjadi tujuan para imigran. Namun, usulan Austria ini belum disepakati oleh negara Uni Eropa lain, termasuk Hungaria dan Inggris.

Perdana Menteri Hungaria,Victor Orban, pada Jumat (1/5), mengatakan negara-negara Uni Eropa harus diizinkan untuk menetapkan aturan mereka sendiri pada imigran. Tingginya lonjakan migran jelang pertengahan 2015 disebabkan faktor cuaca. Tahun ini, telah tercatat 200.000 kedatangan imigran ke Italia.

Jumlah ini meningkat drastis jika dibandingkan tahun lalu yang hanya tercatat 30.000 kedatangan.PBB mencatat, secara keseluruhan ada  51.000 imigran yang memasuki Eropa melalui laut. Sebanyak 30.500 di antaranya masuk lewat Italia.

Para imigran diketahui berasal dari Libya, Somalia, Sudan dan Eritria. Kantor berita Libya, Lana, pada Ahad (3/5), mengatakan pihak berwenang telah menahan 500 imigran dari empat negara teraebut.

Sementara lebih dari 480 imigran lain ditangkap di peternakan di dekat pusat kota Jufra. Sebanyak 170 imigran lainnya juga di tahan di dekat kota tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement