REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Ham Tedjo Edhy Purdijatno menyebutkan bahwa kemajuan kota Jakarta menimbulkan dampak negatif lain yaitu munculnya kriminalitas.
"Kemajuan kota ini tidak meningkatkan masyarakat yang civilized, tidak dimaknai sebagai berkah, yang kemudian berdampak pada kriminalitas," ujar Tedjo Edhy ketika membuka seminar LCKI di Jakarta, Senin (4/5).
Hal itu dia sampaikan menanggapi hasil survei dari Economist Intelligence Unit menempatkan Jakarta sebagai kota paling tidak aman di dunia. Lebih lanjut Tedjo Edhy menyebutkan bahwa salah satu pemicu tingginya kriminalitas adalah laju urbanisasi di Ibukota yang tinggi.
"Urbanisasi di ibu kota menciptakan perkampungan kumuh dan pengangguran, yang kemudian memicu munculnya kriminalitas," ujar dia.
Hal itu disebabkan karena para kaum migran tergiur untuk hidup di kota besar, sementara mereka adalah kaum miskin yang tidak mampu untuk membeli fasilitas untuk hidup di kota. Akibatnya, kata dia, disparitas ekonomi di ibu kota juga semakin besar sehingga menimbulkan kesenjangan sosial yang memicu kekerasan dan kriminalitas.
"Ini tentu saja mengganggu stabilitas politik, hukum, dan keamanan," kata Tedjo Edhy.