REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pameran produk Indonesia bertajuk "Experience Remarkable Indonesia (ERI) 2015" yang digelar di Kuala Lumpur mencatat transaksi lebih dari Rp 1,6 miliar dengan jumlah pengunjung diperkirakan 500 orang setiap hari. Pengunjung merupakan warga Malaysia, warga Indonesia di Malaysia maupun turis mancanegara.
Antusiasme pengunjung tersebut menunjukkan bahwa produk Indonesia diterima pasar Malaysia dengan baik, demikian siaran pers KBRI Kuala Lumpur yang diterima Senin (4/5). "Pasar yang sudah ada tersebut perlu dijaga dan diperbesar dengan melakukan aktifitas "branding" agar konsumen selalu ingat jika produk tersebut ada," kata Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur, Fajarini Puntodewi.
Pameran selama 7 hari di Mall NU Sentral Kuala Lumpur pada 27 April hingga 3 Mei itu diikuti oleh 16 perusahaan dari Indonesia dan Malaysia yang menjual produk konsumen dan jasa penerbangan. ERI 2015 untuk pertama kalinya digelar di Malaysia sebagai upaya pemantapan pasar produk yang sudah dikenal luas, sekaligus tes pasar bagi produk dan merek baru yang belum dikenal konsumen.
Selama 7 hari pameran, ERI 2015 yang difasilitasi Atase Perdagangan KBRI KL dan dibuka oleh Duta Besar RI di Malaysia Herman Prayitno, mendapat tanggapan positif dari pengunjung. Selain penjualan retail yang mencapai nilai lebih dari Rp 517 juta, ERI 2015 juga mencatat transaksi pesanan senilai lebih dari Rp 870 juta dan potensi transaksi sekitar Rp 280 juta.
Herman Prayitno dalam sambutan pembukaan mengatakan ERI diharapkan menjadi platform upaya "branding" produk Indonesia di Malaysia.
Pameran ERI 2015 menampilkan berbagai produk seperti makanan dan minuman, busana muslim, batik, tas, asesoris, perangkat salat, jas hujan, kosmetik, perangkat spa, handicraft dan jasa penerbangan. Hampir semua produk digemari pengunjung, namun yang cukup menonjol penjualannya dari segi kuantitas adalah mukena serta produk makanan dan minuman seperti mi instan, kopi, minuman air kelapa dan kacang. Sementara produk jas hujan dan sarung juga mendapatkan pembeli dan calon distributor untuk memasarkan produk tersebut di Malaysia dan Afrika Selatan.
Ke depan kegiatan ini perlu dilakukan secara rutin sehingga tujuan ERI untuk menciptakan brand awareness kepada konsumen Malaysia dan internasional dapat terwujud.
Menurut data statistik, pasar produk konsumsi di Malaysia masih menjanjikan. Tren impor produk makanan, minuman, pakaian dan kosmetik oleh Malaysia dari dunia rata-rata tumbuh sebesar 8,01 persen per tahun dalam tiga tahun terakhir (2012- 2014).
Dalam periode yang sama, impor dari Indonesia setiap tahun tumbuh rata-rata sebesar 15,21. persen. Namun pangsa pasar produk konsumsi dari Indonesia di Malaysia pada tahun 2014 baru sebesar 10,20 persen dengan nilai ekspor tercatat sebesar 1,02 miliar dolar AS, naik 2,18 persen dibandingkan ekspor tahun 2013.