REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Sosial mengandeng 14 perguruan tinggi (PT) di seluruh Indonesia sebagai mitra dalam pengembangan desa sejahtera mandiri.
"Kita gandeng perguruan tinggi untuk melakukan kajian awal, pemetaan sosial dan analisa potensi desa," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam FGD tentang model desa sejahtera mandiri di Jakarta, Rabu.
Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar.
Pemerintah menargetkan mengembangkan 5.000 desa tertinggal dan 2.000 desa mandiri selama 2015-2019."Kemensos sendiri menyasar pengembangan 100 desa," tambah Mensos.
Desa sejahtera mandiri adalah desa yang masyarakatnya memiliki keswadayaan, partisipasi dan kesetiakawanan sosial yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mengembangkan penghidupan berkelanjutan serta menciptakan nilai tambah bagi produktivitas desa.
Rencana wilayah desa yang akan dikembangkan yaitu di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Jambi dan DKI Jakarta.
Sementara 14 perguruan tinggi yang digandeng sebagai mitra yaitu STKS Bandung, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Universitas Gadjah Mada, Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Islam Malang, Universitas Muhammadiyah Malang.
Selain itu juga Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Jember, IAIN Antasari Banjarmasin, Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Andalas dan Universitas Jambi.