REPUBLIKA.CO.ID,
PANGALENGAN -- Seorang warga meninggal secara tiba-tiba saat tengah melihat-lihat situasi kejadian longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Salah seorang dokter di Puskesmas Pangalengan, dr. Asep Purnama menjelaskan, pasien bernama Ibu Iting (50) itu memang mengidap riwayat darah tinggi sehingga bisa menyebabkan shock berlebihan saat melihat sesuatu yang mengejutkan.
Selain itu, menurut analisanya, Ibu Iting juga memiliki stroke di kepala atau jantung. Lanjut dia, Ibu Iting mengalami kelelahan, lalu melihat situasi yang di luar dugaan. Ini dapat menyebabkan tekanan darahnya meningkat.
Namun, Asep juga memperkirakan, meninggalnya Ibu Iting juga lebih dikarenakan adanya benturan saat mengalami shock melihat kondisi longsor di Kampung Cibatu.
"Kemungkinannya begitu, tapi kami tidak mendapatkan keterangan yang jelas dari keluarga, karena mereka tidak mengetahui apakah pasien mengalami benturan atau tidak," ujar dia, usai memeriksa kondisi Ibu Iting di Puskesmas Pangalengan, Rabu (6/5) petang tadi.
Terlebih, saat sampai di Puskesmas, kondisi Ibu Iting sudah tidak bernyawa. "Saya perkirakan ibu ini meninggal saat dalam perjalanan ke puskemas, karena kan perjalanan dari atas ke sini cukup jauh, sedangkan tekanan darahnya itu perlu ditangani segera," kata dia.
Ibu Iting merupakan warga asal Kampung Rancagadok, Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan. Dari informasi yang dihimpun, tidak ada keluarga atau sanak keluarga yang ingin dikunjunginya. Ibu Iting dan keluarga lainnya hanya ingin melihat kondisi longsor di Pangalengan.
Meninggalnya Ibu Iting ini menyebabkan beberapa anggota keluarganya teriak histeris di depan Puskesmas, meratapi meninggalnya Ibu Iting. Kini, Ibu Iting sudah dibawa kembali ke rumahnya.