Kamis 07 May 2015 14:50 WIB

Perbaikan Talud Ambrol di Yogya Terkatung-katung

Rep: Yulianingsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pekerja menyelesaikan pembuatan tanggul di Kali Inspeksi Ciliwung, Jakarta Pusat, Kamis (20/2).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pekerja menyelesaikan pembuatan tanggul di Kali Inspeksi Ciliwung, Jakarta Pusat, Kamis (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perbaikan tanggul sungai atau talud yang ambrol akibat banjir karena luapan sungai setelah hujan deras pada akhir April 2015 lalu di Yogyakarta  hingga kini belum ada penyelesaiannya.

Pasalnya dana untuk perbaikan sejumlah talud yang ambrol tersebut belum juga ada. Pemkot Yogyakarta akhir April lalu mengajukan bantuan dana ke Pemda DIY karena anggaran perbaikan prasarana di Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) habis.

Namun upaya tersebut ternyata nihil. Pemda DIY tidak memberikan bantuan dana untuk hal tersebut. "Dari saran DIY, kita diminta untuk mengoptimalkan anggaran di Kota Yogyakarta sendiri," kata Kabid Drainase Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta, Aki Lukman Nurhakim, Kamis (7/5).

Menurutnya, kebutuhan dana untuk perbaikan talud yang ambrol tersebut sebesar Rp 3,4 milyar. Ada 13 titik talud yang rusak akibat gerusan banjir akhir April lalu. Jumlah dana ini meningkat dibandingkan perhitungan awal. Sebelumnya dana yang dibutuhkan untuk perbaikan talud hanya Rp 2,7 miliar.

"Ada tambahan laporan kerusakan talud dari wilayah," ujarnya. Menurut Aki, pada pendataan awal hanya 12 talud yang rusak akibat banjir kemarin. Namun setelah didata lagi ada tambahan satu titik yang mengalami kerusakan sehingga total ada 13 titik talud yang rusak.

Kebutuhan dana untuk perbaikan talud tersebut akan diambilkan dari dana tak terduga APBD Kota Yogyakarta 2015 sebesar Rp 5 miliar. "Sudah kita ajukan ke DPDPK untuk diteruskan ke wali kota," katanya.

Namun pengeluaran dana tersebut bisa dilakukan jika Kota Yogyakarta dalam kondisi tanggap darurat. "Kita masih menunggu wali kota," katanya.

Sebab dari 13 titik talud yang ambrol tersebut baru dua yang diperbaiki. Sementara 11 lainnya hanya di tutup dan ditahan dengan karung pasir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement