Kamis 07 May 2015 16:55 WIB

KSAD: Pasukan Khusus Disatukan Komandonya, Bukan Bentuk Baru

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Taufik Rachman
 Presiden Joko Widodo (kedua kiri) memakai baret Kopassus disaksikan Panglima Jenderal TNI Moeldoko (kanan) didampingi KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (16/4). (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) memakai baret Kopassus disaksikan Panglima Jenderal TNI Moeldoko (kanan) didampingi KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (16/4). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membantah tentang rencana pembentukan pasukan khusus yang terdiri dari gabungan pasukan khusus TNI. Akan tetapi, ada satu komando pasukan dari masing-masing pasukan khusus TNI yang ada.

"Itu bukan pasukan khusus. Tetapi komando saja, (disatukan) kendalinya bukan membentuk pasukan baru," ujarnya di Kota Mataram, Kamis (7/5).

Menurutnya, pasukan khusus tetap berada di pasukan masing-masing. Namun, jika terjadi masalah atau ancaman keamanan maka pasukan-pasukan yang ada akan bergabung dan satu komando.

Sementara itu, terkait dengan personie dalam gabungan pasukan khusus itu tergantung pada masalah yang dihadapi. "Sasaran di tengah laut atau di kapal maka yang lebih dominan pasti marinir," ungkapnya.

Sebelumnya, Panglima Jenderal TNI Moeldoko mengaku tengah merencanakan membentuk pasukan khusus TNI untuk mengantisipasi ancaman keamanan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement