REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Pamela Geller berhasil mengumpulkan sekitar 200 orang di Texas untuk mengumandangkan kebencian kepada Islam. Akhir pekan lalu, Geller menggelar lomba menggambar kartun nabi Muhammad murni untuk mengejek Islam. Serangan penembak yang membubarkan kegiatan, diakuinya tak membuatnya gentar untuk mengadakan acara serupa. Kebebasan berbicara, menjadi satu sesembahan berharga baginya.
"Kami sedang memikirkan acara mimbar bebas berikutnya dalam waktu dekat," ujar Geller saat diwawancarai Breitbart, Rabu (6/5).
Geller meledak menjadi sorotan media setelah dua pria bersenjata, yang disebut-sebut terafiliasi ISIS menembaki acara provokatifnya. Bagi Geller, takut kepada ancaman justru akan terus membiarkan ancaman itu semakin besar.
"ini adalah perang," ujarnya dalam satu artikel di majalah Times, Kamis (7/5).
Geller merupakan aktivis sekaligus blogger yang sangat tidak senang Islam berkembang di Amerika. Untuk itu, dia bersama pria bernama Robert Spencer, mendirikan American Freedom Defense Initiative (AFDI) yang bertujuan menghentikan Islamisasi di Amerika.
Geller pernah bekerja di New York Daily News pada tahun 1980-an. "Kariernya" sebagai aktivis pembenci Islam mulai moncer pada tahun 2009-2010.
Pada periode tersebut, ia pernah membuat tulisan kontroversial melalui blog-nya yang menyebut bahwa Presiden Obama merupakan pemeluk rahasia agama Islam yang ingin menghancurkan Amerika Serikat. Dia juga menjadi pemimpin gerakan untuk mencegah berdirinya Masjid. Termasuk juga mushola di perkantoran.
"Kita harus mengambil kembali kebebasan kita," ujarnya menegaskan.