Sabtu 09 May 2015 11:35 WIB

Parkir Liar di Kebon Kacang Semakin Semrawut

Rep: C25/ Red: Ani Nursalikah
Kendaraan terparkir di area parkir liar di bahu jalan Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Rabu (2/7).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Kendaraan terparkir di area parkir liar di bahu jalan Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Rabu (2/7).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi di jalan Kebon Kacang 30 semakin tidak karuan akibat parkir liar yang menjamur di setiap sudut.

Jalan Kebon Kacang 30, Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat atau tepat berada di sebelah Plaza Indonesia, terlihat semakin tidak karuan saja lantaran setiap sudutnya dipenuhi parkir liar sepeda motor.

Parkir liar di sana juga memakan dua sisi jalan yang ada sehingga jalan yang seharusnya bisa dilintasi dua mobil di dua lajur tersebut sangat sulit untuk dilewati satu mobil saja.

Menurut pantauan di lapangan, salah satu mobil jenis sedan yang melintas harus berjalan dengan sangat pelan dan ekstra hati-hati karena terdapat banyak motor di dua sisi jalan. Mobil sedan tersebut juga berjalan di atas garis putih putus-putus dan bukan di satu lajur jalan. Mobil yang melintas itu pun harus dipandu banyak orang untuk menghindari gesekan dengan motor-motor yang diparkir.

Akan tetapi, keadaan yang menyulitkan pengendara mobil untuk melintas tersebut, berbanding terbalik dengan pendapat pengendara motor yang memarkirkan kendaraannya. Pengendara motor justru memaklumi keadaan tersebut.

Mereka mengaku sudah terbiasa memarkirkan motornya di sana. Kebanyakan dari mereka adalah para pekerja di mall-mall yang ada di sekitar, seperti Plaza Indonesia dan Grand Indonesia.

Adam (24 tahun), salah seorang pengendara motor mengaku sudah terbiasa memarkirkan kendaraannya di sekitar Jalan Kebon Kacang. Adam yang berencana untuk bertemu dengan temannya di salah satu mall mengatakan kalau ia lebih memilih parkir di pinggir jalan karena biayanya yang jauh lebih murah dibandingkan biaya parkir di mall.

"Udah biasa sih mas lagian mahal kalo di dalam," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement