REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG-- Pemadaman Pasar Johar Semarang yang terbakar pada Sabtu (9/5) malam masih menjadi prioritas utama, selain penanganan terhadap nasib para pedagang, kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
"Yang penting pemadaman dulu, soal relokasi nanti," katanya di lokasi kejadian di Semarang, Ahad (10/5) dini hari.
Menurut dia, ada masa 14 hari untuk tanggap darurat bencana tersebut. Setelah masa tanggap darurat, kata dia, baru nasib para pedagang akan ditentukan. Pemerintah masih akan menghitung jumlah kerugian yang terjadi dalam peristiwa tersebut.
Hingga Ahad pagi, api yang membakar Pasar Johar dan sekitarnya masih menyala. Petugas pemadam kebakaran berusaha melokalisasi api agar tidak menyebar ke tempat lain. Kebakaran menghanguskan ribuan kios di bangunan utama Pasar Johar dan Pasar Yaik yang berada di sebelah barat.
Angin kencang menyebabkan api cepat membesar hingga merembet ke sebelah barat. Berdasarkan informasi di lokasi, kebakaran bangunan pasar yang sebagian merupakan benda cagar budaya tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.
Kebakaran diduga berawal dari salah satu kios pakaian. Belum diketahui penyebab awal kebakaran, namun dugaan awal peristiwa itu disebabkan hubungan pendek arus listrik. Bangunan lantai I pasar tersebut dihuni sebagian besar oleh pedagang pakaian, sedangkan lantai II dihuni para pedagang buku. Pasar yang dibangun pada 1937 tersebut, merupakan hasil rancangan arsitek asal Belanda Thomas Karsten.