Senin 11 May 2015 13:01 WIB

Gua Sunyaragi Buka Kelas Bebasan Cirebon‬

Rep: lilis sri handayani/ Red: Agus Yulianto
Sultan Kasepuhan Cirebon P.R.A Arief Natadiningrat, S.E.
Foto: IST
Sultan Kasepuhan Cirebon P.R.A Arief Natadiningrat, S.E.

REPUBLIKA.CO.ID, ‪CIREBON -- Ingin belajar bahasa bebasan Cirebon ? Datang saja ke Taman Air Gua Sunyaragi (TAGS) setiap Jumat. Di tempat itu dibuka kelas bebasan Cirebon.

Kepala Bagian Humas dan Pemasaran BP TAGS, Eko Ardie Nugraha mengungkapkan, pembukaan kelas bebasan itu sesuai dengan deklarasi Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, mengenai 'aja isin ngomong bebasan'.‬ Dalam deklarasi yang dilakukan awal tahun itu, sultan mengimbau warga Cirebon untuk tidak malu menggunakan bebasan dalam pergaulan sehari-hari. ''Semua boleh datang untuk ikut kelas bebasan ini,'' ujar Eko, Senin (11/5).

Sementara itu, sejak dibuka beberapa waktu lalu, kelas bebasan sudah mulai menarik minat sejumlah pengunjung, di antaranya para pelajar dan anak-anak muda.‬ Mereka datang untuk berbagi pengetahuan mengenai bebasan Cirebon, yang saat ini sudah jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satunya adalah seorang warga bernama Iif Alif Fulaiha. Dia mengaku sengaja datang untuk belajar bebasan. ''Saya tidak terlalu paham dengan bebasan Cirebon. Soalnya jarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari,'' tutur Iif.

Iif mengaku pernah belajar mengenai bebasan Cirebon saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Namun, karena tidak mempraktekkannya secara rutin dalam kehidupan sehari-hari, dia mengaku kini sudah lupa.

''Makanya sekarang ingin bisa lagi. Masak orang Cirebon tidak tahu dan tidak mengerti bahasa daerahnya sendiri,'' kata Iif.

Hal senada diungkapkan seorang peserta kelas bebasan Cirebon lainnya, Ratu Neni Kusumadewi. Sebagai warga asli Cirebon, dia mengaku ingin melestarikan bebasan sebagai bahasa daerah Cirebon.‬‪''Kalau bukan kita, siapa lagi?'' Tutur Ratu.

Ratu menilai, saat ini bebasan Cirebon hanya digunakan di kalangan orang-orang tua. Sedangkan anak muda, jarang yang bisa menggunakannya.''Mungkin ada juga anak muda yang menggunakan bebasan, tapi tidak banyak,'' terang Ratu.‬

‪Kelas bebasan yang digelar Badan Pengelola TAGS itu digelar seminggu sekali setiap Jumat. Tempatnya di Pasanggrahan Gua Sunyaragi, Jalan Brigjen Darsono By Pass Cirebon.‬

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement