Selasa 12 May 2015 05:43 WIB
Prostitusi artis

Muslimah HTI Sebut Ini Biang Prostitusi di Indonesia

Rep: C26/ Red: Ilham
Artis Amel Alvi dikawal aparat Polres Metro Jakarta Selatan.
Foto: Twitter
Artis Amel Alvi dikawal aparat Polres Metro Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya praktik prostitusi di Indonesia kian membahayakan masyarakat terutama generasi muda. Pegiat Divisi Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Fika Komara menyebutkan fenomena ini berkembang akibat paham sekulerisme yang menyebar dari negara-negara barat.

"Paham-paham sekulerisme ini dipaksakan di negara-negara Islam seperti Indonesia, sehingga timbullah pergaulan bebas," kata Fira kepada ROL, Senin (11/5).

Menurutnya, paham ini membuat para generasi bangsa meninggalkan agama dan bergaya hidup kebarat-baratan. Akibatnya, pola hidup bebas tidak terelakkan dan membuat fenomena prostitusi kian meresahkan.

Padahal, katanya, generasi bangsa seharusnya dapat maju karena agamanya. Mereka harus kembali berpedoman pada nilai-nilai agama yang hakiki, bukan justru menjauhi karena menganggap terlalu kaku dan tidak modern.

Ia menyarankan agar pemerintah dapat meningkatkan program edukasi nilai-nilai agama sebagai langkah pencegahan. Program edukasi ini dinilainya dapat memberantas paham-paham sekulerisme yang berkembang di negara barat.

Hal ini dinilainya dapat menjadi salah satu langkah pencegahan untuk menghindari masyarakat terutama generasi muda dari dunia prostitusi alias perzinahan.

Seperti dikethui, pada Maret lalu polisi mengungkap maraknya prostitusi online setelah tewasnya salah seorang pelaku Tata Chuby yang dibunuh oleh pelanggannya. Beberapa hari yang lalu, polisi kembali mengungkap bisnis prostitusi kelas elit yang melibatkan para artis dan model. Tidak tanggung, prostitusi ini memasang tarif Rp 80-200 juta untuk setiap kali kencan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement