REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif, Kota Bogor, Jawa Barat, Shahlan Rasyidi mengatakan Taman Air Mancur yang berada di Jalan Jenderal Sudirman merupakan kawasan "Heritage" yang masuk dalam daftar benda cagar budaya (BCB).
"Taman Air Mancur masuk dalam daftar BCB yang sedang didaftarkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya yang dimiliki Kota Bogor," kata Shahlan di Bogor, Selasa (12/5).
Shahlan juga ikut mengkritisi keberadaan reklame provider di Taman Air Mancur yang mengurangi nilai estetika dari sejarah keberadaan pusat titik nol Kota Bogor.
Tidak hanya itu, lanjut Shahlan, pembangunan di kawasan sepanjang Jalan Sudirman telah membuat garis imajiner antara Istana Bogor dengan Air Mancur menjadi tidak satu garis lurus lagi.
"Jalan Sudirman itu dulunya merupakan boulevard (jalan utama) Kota Bogor, bagian dari Jalan Postweg atau Jalan Raya Pos dari Anyer sampai Panarukan yang dibangun oleh Hindia Belanda pada masa pemerintahan Gubernur-Jenderal Herman Willem Daendels," katanya.
Shahlan juga mengatakan bahwa Taman Air Mancur yang ada di Kota Bogor merupakan air mancur pertama paling tua yang ada di Indonesia.
"Maka itu kita mendaftarkan Air Mancur sebagai Benda Cagar Budaya, tujuannya agar warisan budaya ini tetap terjaga, lestari dan tidak rusak," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, lokasi Air Mancur dulunya merupakan lokasi Witte Pall atau Pilar Putih yang menjadi titik triagulasi primer Pulau Jawa dibangun oleh Gubernur Jenderal DJ De Eerens dihancurkan pada tahun 1836-1840.
Pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 1958, panitia mengusulkan agar semua peninggalan Belanda dimusnahkan termasuk Witte Pall. Pada tahun 1964, Witte Pall dihancurkan dengan cara didinamit, lalu bekas tempat yang kosong dibangun kolam lengkap dengan air mancur.
Sejak zaman dulu hingga kini, lokasi tersebut ramai dikunjungi terutama remaja yang menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama teman-teman. Pemerintah Kota Bogor melakukan penataan dengan mempercantik kawasan Air Mancur.
Namun, lokasi yang begitu strategis yang bila diukur berjarak satu kilo meter pas dari Istana Bogor telah beradaptasi dengan perkembangan kota, salah satu iklan reklame provider telekomunikasi berdiri gagah di tengah bekas Witte Pall.
"Rasanya tidak elok, jika penataan Taman Air Mancur yang sedemikian rupa, tetapi keberadaan reklame provider yang cukup besar, mengurangi nilai estetika dari sejarah taman tersebut," kata Ketua Forum Masyarakat dan Sejarawan Kota Bogor Ace Sumanta.