REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Cara mendidik yang dilakukan Utomo Permono dan Nurindria Sari terhadap kelima anaknya termasuk ekstrem.
"Zamannya keras, jadi mereka berfikir pendidikan yang dilakukan harus dengan cara keras juga," ungkap psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Farida Haryoko, Sabtu (16/5).
Indikatornya, ujar Farida, terlihat dari metode parenting yang dilakukan keduanya di luar metode pada umumnya.
Dia menilai, mungkin Utomo Permono dan Nurindria Sari memiliki pemahaman bahwa membuat anak kuat harus dengan cara keras. Hal itu mereka lakukan karena melihat kondisi kehidupan yang juga keras.
Hanya saja, kata dia, jika metode yang dilakukan sampai melakukan kekerasan fisik itu termasuk dalam penganiayaan dan tidak sesuai dengan tujuan mendidik anak.
"Jadi harus dilihat lebih dalam apakah memang tujuannya mendidik atau melakukan penganiayaan. Memang ada orang tua yang mendidik dengan cara keras, tapi tetap harus dilakukan pengawasan," kata Farida.
Sebelumnya, sepasang orang tua di Perumahan Citra Gran Cibubur, Bekasi, melakukan penelantaran terhadap kelima anaknya. Mereka adalah LA (10), CK (10), DI (8), AL (5) dan DIN (4).