REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tahun ini Pemkot Yogyakarta akan mengintegrasikan semua sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi (SIM). Integrasi dilakukan untuk memudahkan pelayanan pada masyarakat.
"Tahun ini kita mulai dari SIM internal dulu," ujar Kepala Bagian Teknologi Informasi dn Telekomunikasi (TIT) Setd Kota Yogyakarta, Sukadarisman, Ahad (17/5).
Integrasi internal ini akan dimulai dari SIM di satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Salah satunya adalah SIM penganggaran. "Integrasi ini dilakukan agar lebih efisiesn dan sistematis," katanya.
Dikatakannya integrasi SIM penganggaran dilakukan agar saat penyusunan anggaran dari awal bisa langsung dipilah secara sistematis.
"Misalkan setiap SKPD yang ada anggaran untuk lelang maka sejak penganggarannya akan langsung masuk ke layanan pengadaan atau lelang melalui e-procurement," katanya.
Begitu juga dengan SIM kepegawaian. SIM ini akan terintegrasi secara sistematis di setiap SKPD sehingga kebutuhan kepegawaian akan langsung diketahui dari awal.
"Tahun ini baru kita bangun untuk inetgrasi internal baru 2016 kita bangun untuk integrasi layanan publik," katanya.
Integrasi SIM layanan publik yang akan dilakukan 2016 salah satunya adalah integrasi penggabungan no induk kartu tanda penduduk (KTP) sebagai single identity dengan data-data layanan publik kependudukan. Dengan integrasi layanan publik melalui single identity KTP ini diharapkan setiap penduduk akan tahu hak dan kewajibannya secara online.
"Misal saat warga mengurus izin HO di Dinas Perizinan maka nanti akan ada pemberitahuan di layan Dinzin bahwa yang bersngkutan belum membayar pajak PBB dan sebagainya," ujarnya.
Begitupula terkait hak-nya, jika warga tersebut mendaftarkan diri di pemeriksaan kesehatan di Puskesms atau lainnya maka akan ada pemberitaahuan jika yang bersangkutan belum mengambil dana bantuan tertentu. SIM integrasi ini kata Sukadarismn akan di bangun dalam dua tahun anggaran.
"Integrasi SIM ini kita bangun sendiri tanpa pihak ketiga," katanya.
