REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan bom mobil bunuh diri menewaskan 15 anggota pasukan keamanan Irak di Ramadi, Ahad (17/5). Peristiwa itu disebut sebagai penanda berhasilnya kelompok ISIS menguasai seluruh isi kota.
Dilansir Al Arabiya, Ahad (17/5), polisi dan pejabat militer mengatakan empat bom hampir simultan menargetkan polisi pertahanan di distrik Malaab, Ramadi selatan. Serangan bom menewaskan 10 orang dan melukai 15 petugas lainnya. Di antara mereka yang tewas, terdapat Kolonel Muthana al-Jabiri, kepala kantor polisi Malaab.
Kemudian, polisi mengatakan tiga pembom bunuh diri mengendarai mobil sarat bahan peledakke pintu gerbang Komando Operasi Anbar. Serangan di markas militer provinsi dilaporkan menewaskan lima tentara dan melukai 12 orang.
Bentrokan sengit meletus antara pasukan keamanan dan militan ISIS. Selanjutnya, militan ISIS berhasil merebut daerah Malaab setelah pasukan pemerintah mundur.
Seorang petugas polisi yang berada di Malaab mengatakan, pasukan mundur meninggalkan lokasi dengan 30 kendaraan militer dan senjata yang termasuk artileri dan serangan senapan. Dia mengatakan, dua lusin polisi juga hilang selama pertempuran.
Sementara itu, pesawat-pesawat tempur Irak meluncurkan serangan udara terhadap posisi ISIS Ramadi pada Ahad. Pekan lalu, para militan berhasil menyapu Ramadi, merebut markas pemerintah utama dan bagian penting lain kota.
Peristiwa pemboman ini tak ayal menandai kemunduran besar bagi upaya pemerintah Irak untuk mengusir gerilyawan dari daerah yang mereka pertahankan sejak tahun lalu.