REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Surabaya, Romahurmuziy membebaskan partainya berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) maupun Koalisi Merah Putih (KMP) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2015.
"Maka dari situlah, kita tidak akan mengharuskan koalisi pada kelompok manapun. Meskipun utamanya, pada Kelompok Indonesia Hebat," kata Romy sapaan akrab Romahurmuziy usai membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) PPP di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Senin (18/5).
Namun, lanjutnya, apabila kondisi mengharuskan PPP berkoalisi dengan KMP, dirinya tak akan menghalangi maupun melarang. Sebab, menurutnya yang terpenting dari koalisi adalah power sharing.
"Yang penting kita memiliki kesamaan dan kebersamaan dalam pengusungan itu baik dalam pemenangannya maupun pascakemenangannya, tak ada persoalan," jelas Romy.
Ia menjelaskan, dalam pilkada serentak 2015, sejumlah nama telah mendaftarkan diri sebagai calon yang nantinya akan diusung oleh PPP di Sumbar. Namun, kata Romy, hingga saat ini belum ada keputusan siapa saja yang akan didukung oleh partai berlambang kabah itu.
"Ada beberapa nama yang sudah melamar di DPP maupun DPW PPP, internal maupun eksternal," ujarnya.
Dikatakannya, PPP mempunyai mekanisme penetapan calon. PPP akan mengadakan Rapim ditingkat provinsi yang dihadiri oleh seluruh dewan pimpinan daerah PPP. Kemudian, dua nama akan disaring untuk dikirimkan kepada DPP PPP. Nantinya, DPP yang akan memutuskan calon yang akan diusung PPP.
"Saya katakan tidak masalah koalisi dengan siapapun (KMP dan KIH)," imbuhnya.