REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebut, sekitar 25 ribu warga Kota Ramadi, mengungsi. Gelombang pengungsian tersebut menyusul dikuasainya kota di sebelah barat Irak itu, oleh kelompok radikal Negara Islam Irak Suriah (ISIS).
Kordinator Kemanusian PBB untuk Irak, Lise Grande mengatakan, gelombang pengungsian terus berlanjut selama aksi saling gempur antara militer Irak dan milisi ekstrim.
"Sebagian besar pengungsi menuju ke Baghdad," kata dia, seperti lansir Sputnik dari Reuters, Selasa (19/5).
Sejak Jumat (15/5) lalu, Kota Ramadi menjadi medan perang hebat antara pasukan militer Irak melawan ISIS. Militer Irak dibantu oleh pasukan udara Amerika Serikat (AS). Namun, kota sekira 68 mil sebelah barat Ibu Kota Baghdad itu berhasil dikuasi ISIS.
Dikabarkan, sekitar 500-an warga sipil tewas dalam perebutan kota tersebut. Jatuhnya Ramadi, menurut Grande menambah tanggung jawab PBB untuk melindungi warga sipil korban kekerasan bersenjata di negeri tersebut. Kata dia, PBB menyiapkan sejumlah kamp-kamp pengungsian di Baghdad untuk mengantisipasi tempat tinggal sementara para pengungsi.