REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perjalanan KRL khususnya lintas Jakarta Kota-Bekasi mengalami keterlambatan, Kamis (21/5). Ini dikarenakan penumpukan KA Jarak Jauh dan KRL yang akan melintas pada jalur tersebut terganggu tawuran warga di Cipinang, Jakarta Timur.
Manager Komunikasi PT KCJ , Eva Chairunisa menjelaskan, keterlambatan tersebut merupakan imbas dari tawuran warga yang berlangsung di sekitar wilayah Klender-Cipinang pada pukul 00.50-05.00 WIB dini hari tadi.
"Pada saat terjadi tawuran jalur lintas sempat ditutup dan menyebabkan KA Jarak Jauh tidak dapat melintas. Antrean kereta tersebut juga berimbas pada perjalanan KRL Commuter Line," jelas Eva saat dihubungi Republika, Kamis (21/5).
Atas hal ini pihak PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) melanturkan permohonan maafnya kepada para penumpang KRL atas keterlambatan perjalanan pagi ini. "Hingga saat ini sejumlah perjalanan masih mengalami antrean sehingga membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama," ujarnya.
Sementara itu, Camat Duren Sawit, Abu Bakar soal tawuran warga Kebon Singkong dengan Pasar Jagal yang pecah malam hingga dini hari tadi, mendapat sorotan tajam. Menurutnya, kejadian ini sering berangsur-angsur terjadi.
"Ini kita lagi di lapangan sekarang. Kita masih memantau Mencari tahu apakah ada korban dalam pertikaian antar warga tersebut," paparnya.
Hingga saat ini pihak terkait belum berhasil menangkap dalang pertikaian. Sementara Jalan I Gusti Ngurah Rai terlihat rusak dan beberapa hias jalan hancur diamuk kedua warga.
"Kita belum menangkap otak tersebut. Saat ini kita lagi bersih-bersih di lapangan. Akibat aksi semalam jalan ini hancur semua rusak, lampu sorot pecah, pager hancur, terus banyak ditemukan kelereng di lokasi. Kayanya mereka tawuran pake ketapel," ujarnya.