REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH. Ma’ruf Amin mengungkapkan, Indonesia harus menyikapi masalah pengungsi Rohingya ini sama seperti perlakuan terhadap pengungsi Vietnam dan Kamboja puluhan tahun silam.
Indonesia harus menyediakan tempat penampungan yang pantas dan melakukan upaya diplomatik dengan Myanmar. "Masalah ini sebenarnya sama seperti waktu kita menyikapi konflik Vietnam tahun 1970-an. Atas nama kemanusiaan, Indonesia harus menampung para pengungsi Rohingya tersebut sama seperti kita menampung pengungsi Vietnam," ujar KH. Ma’ruf Amin, saat ditemui Republika, Kamis (21/5) di Gedung MUI Pusat.
Indonesia pernah memberikan tempat penampungan kepada para pengungsi Vietnam akhir tahun 1970-an saat konflik tengah melanda negara itu. UNHCR (United Nations High Commision for Refuges) bekerja sama dengan pemerintah Indonesia mendirikan kamp-kamp penampungan di Pulau Galang, Riau. Pulau tersebut kemudian dihuni kurang lebih 250 orang manusia perahu dari Vietnam dan Kamboja.
KH. Ma’ruf menambahkan, apalagi sebagian besar rakyat Indonesia beragama Islam, sama seperti para pengungsi Rohingya ini. Selain pendekatan kemanusiaan, kita tentu harus memiliki solidaritas keagamaan. Penampungan ini perlu diupayakan, sementara menunggu penyelesaian kasus ini dari jalur diplomasi.
"Langkah pertama, kita menampung. Langkah kedua, kita juga harus bekerjasama dengan lembaga-lembaga internasional untuk melakukan diplomasi dengan Myanmar agar mereka tidak melakukan diskrimasi terhadap etnis Rohingya," pungkasnya.