Ahad 24 May 2015 01:00 WIB

Calon Presiden FIFA Jadi Target 'Surat Kaleng'

Anggota Komite Eksekutif FIFA, Ali bin Al Hussein.
Foto: Alarabiya.net
Anggota Komite Eksekutif FIFA, Ali bin Al Hussein.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA-- Dua orang yang berupaya menantang Sepp Blatter untuk menduduki posisi pemimpin tertinggi di badan sepak bola dunia FIFA telah menjadi target pengiriman "surat kaleng", kata sebuah laporan pada Sabtu (23/5).

Pangeran Ali bin Al Hussein, dan Michael van Praag, yang sekarang telah mengundurkan diri dari pencalonan, didekati oleh penipu yang berbasis di Kenya yang mengatakan Blatter telah mengumpulkan informasi sensitif tentang mereka.

The New Paper asal Singapura dan harian Belanda De Volkskrant mengatakan pria itu meminta uang untuk memberi informasi tentang apa yang mereka klaim sebagai kampanye fitnah yang diatur oleh Blatter.

Menurut The New Paper, Pangeran Ali asal Jordania, yang sekarang menjadi satu-satunya penantang Blatter dalam pemungutan suara FIFA pekan depan, dan Van Praag keduanya mengonfirmasi upaya pendekatan tersebut.

"Kami memiliki sejumlah individu yang datang dengan tudingan-tudingan serupa," kata juru bicara Pangeran Ali seperti dikutip oleh harian tersebut.

"Pendekatan kami adalah untuk berusaha dan mengatur pertemuan-pertemuan dengan individu-individu ini sehingga kami dapat menilai mereka dan informasi yang mereka berikan untuk diri kami sendiri."

Penipu itu mengatakan direktur perusahaan keamanan berbasis di India memiliki laporan mengenai Pangeran Ali yang disebut telah bersekongkol dengan putri Blatter, Corinne.

Namun ketika dihubungi oleh The New Paper, baik sang penyelidik dan Corinne Blatter membantah hal tersebut dan mengatakan itu merupakan perangkap. "Saya tidak tahu siapa yang berada di belakang ini, namun ini jelas diniatkan untuk menghancurkan reputasi ayah saya," seperti dikutip harian itu dari Corinne Blatter.

Menurut laporan-laporan itu, pendekatan-pendekatan melalui surat elektronik terlihat meyakinkan namun detail-detail seperti nomor telepon penyelidik dan alamat-alamat surat elektroniknya palsu.

"Saya tidak tahu siapa yang akan mau menjebak saya, khususnya pada penipuan rumit seperti ini," kata sang penyelidik, yang merahasiakan identitasnya, kepada The New Paper. "Saya bahkan tidak pernah bekerja untuk Nona Corinne Blatter."

Van Gaal menerima surat elektronik yang berbunyi, "Pada suatu waktu di akhir Agustus 2014, Sepp mengatur pekerjaan spionase karena mencemaskan Anda akan menantangnya di masa yang akan datang."

Ketua Federasi Sepak Bola Belanda itu berkata, "Apa Anda pikir itu akan berarti untuk citra saya jika saya merespon surat-surat elektronik tersebut?"

"Jika benar bahwa mereka mengerjakan kasus terhadap saya, maka lakukan saja. Saya tidak menyembunyikan apa-apa."

Van Praag dan legenda sepak bola Portugal Luis Figo telah mengundurkan diri dari pencalonan presiden FIFA pada Kamis, sehingga Pangeran Ali menjadi satu-satunya sosok yang berpotensi menghambat Blatter menduduki posisi presiden untuk periode kelima kalinya secara beruntun pada 29 Mei.

FIFA yang bermarkas di Swiss telah dihantam berbagai skandal, termasuk klaim-klaim penyuapan seputar keberhasilan Qatar mendapatkan hak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement