REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU -- Masyarakat Dayak yang tinggal di kaki Pegunungan Meratus, Desa Muara Ore, Kecamatan Hampang, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mulai menikmati listrik dengan menggunakan pembangkit mikro hidro.
"Alhamdulillah setelah turbin dipasang langsung bisa mengalirkan listrik dan dapat disalurkan ke rumah-rumah penduduk Muara Ore," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menegah dan Perindustrian Kotabaru Zainal Ariffin di Kotabaru, Ahad (24/5).
Mikro hidro Muara Ore memanfaatkan aliran air Sungai Haulan, sekitar 200 meter dari perkampungan Muara Ore.
Air terjun yang digunakan untuk menggerakkan turbin yang dapat menghasilkan listrik sekitar 31 Kw tersebut memiliki ketinggian sekitar tujuh meter. Listrik yang diproduksi turbin mikro hidro itu nanti disalurkan ke rumah 76 kepala keluarga.
Pembangunan pembangkit listrik mikro hidro menelan dana sekitar Rp 2,2 miliar. Dana tersebut terdiri dari Rp1,5 miliar dari APBN untuk pembangunan pembangkit dan distribusi utama, dan sekitar Rp 765 juta dari APBD Kotabaru untuk membangun jaringan ke rumah-rumah penduduk.
Menurut Zainal, pada dasarnya pembangkit listrik mikro hidro siap diresmikan oleh Bupati Kotabaru Irhami Ridjani.
Mikro hidro Muara Ore ini merupakan uji coba oleh pemerintah pusat. Apabila berhasil, dan hasilnya benar-benar dinikmati masyarakat, pemerintah pusat akan kembali menggelontorkan dana pembangunan mikro hidro bagi daerah lain yang belum teraliri listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).