REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI, Maulana Hasanuddin, mengapresiasi sinyal positif yang diberikan oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko agar para prajurit perempuan bisa mengenakan jilbab.
"Bagus sekali. Saya kira ini langkah yang patut diapresiasi. Semoga segera ada tindak lanjutnya dari pihak TNI," ujar Hasanuddin saat dihubungi Republika, Ahad (24/5).
Ia menambahkan, jilbab adalah salah satu syariat Islam. Setiap muslimah wajib mengenakan jilbab tanpa memandang apapun profesi mereka. Kalau melihat dari aspek itu, seharusnya sudah sejak dulu prajurit TNI diizinkan berjilbab.
Tapi, sinyal yang sekarang diberikan oleh Panglima TNI pun harus disambut baik. Maulana berharap, langkah ini akan memudahkan para muslimah di TNI yang ingin mengenakan jilbab, serta mendekatkan hubungan antara TNI dan umat Islam.
"Kita juga berharap eksekusinya lebih cepat dibandingkan jilbab Polri kemarin," lanjut Maulana. Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko telah memberi restu jika ada wanita TNI yang menggunakan hijab.
Hal itu disampaikan Moeldoko saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI di hanggar Lapangan Udara Soewondo, Medan, Sumatera Utara pada Jumat (22/5) kemarin.