Ahad 24 May 2015 22:19 WIB

Cuaca tak Menentu, Nelayan Bantul Alami Paceklik

Rep: Heri Purwata/ Red: Indah Wulandari
Nelayan
Foto: Eric Ireng/Antara
Nelayan

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Nelayan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak berani melaut. Menyusul cuaca yang sering berubah-ubah dalam waktu relatif singkat.

''Kadang gelombang  biasa dapat ditembus sehingga perahu bisa masuk ke laut. Tetapi dalam tempo singkat mendadak berubah. Akibatnya perahu lain justru tertahan, bahkan ada yang terombang-ambing ombak,'' kata Ketua Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Gading Mas (dulu Samas) Sanden Bantul, Sigit Budi Santoso di Bantul, Ahad (24/5).

Kondisi ini memaksa nelayan memilih beberapa kegiatan. Di antaranya, berada di rumah sambil memperbaiki jaring. Tetapi, ada juga nelayan yang menggarap sawah.

Berdasarkan perhitungan, situasi sulit sperti ini akan terjadi hingga empat bulan ke depan. Kondisi ini membuat sejumlah nelayan di Pantai Gading Mas mencoba mencari peruntungan di laut melalui Cilacap.

Menurut Gontrek, salah satu nelayan Pantai Gading Mas, nelayan yang pergi ke Cilacap sebenarnya sebuah langkah spekulasi.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, begitu Gading Mas maupun Depok tidak ada ikan, nelayan langsung pergi ke Cilacap. Ternyata hasilnya kurang memuaskan. Walau begitu para nelayan tetap berusaha mencoba keberuntungan, mencari ikan di Cilacap.

Menghadapi musim paceklik, Sigit berusaha mengembangkan usaha agar para nelayan mendapatkan penghasilan. Pantai Gading Mas memiliki perahu 35 unit, dengan 60 nelayan dan ditambah pendorongnya. Ada beberapa usaha yang sedang dirintisnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement