REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sekretaris DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Barat versi Agung Laksono, Muhammad Amin berharap konflik yang terjadi di partainya tidak membuat partai gagal mengikuti pilkada serentak. Karenanya, ia pun mendorong islah.
"Partai harus punya kesadaran kolektif dan mengetahui kondisi di daerah. Jangan sampai dikorbankan pilkada mendatang," ujarnya kepada ROL di Kota Mataram, Ahad (24/5).
Menurutnya, partai harus lebih berpikir komperhensif mengingat pelaksanaan pilkada serentak akan dimulai. Apalagi, daerah menginginkan terjadinya kondusifitas jelang pilkada 9 Desember mendatang.
Ia menuturkan, kubu-kubuan serta pengkotak-kotakan partai harus segera dihentikan. Termasuk para petinggi partai harus segera bersatu, legowo dan tidak usah menang-menangan.
Amin mengatakaan jika partai tetap meneruskan sengketa maka akan merugikan partai. Dimana, dikhawatirkan tidak bisa mengikuti pilkada serentak. "Sudahlah islah, setelah itu terus munas bersama," tuturnya.
Ia mengaku heran dengan konflik yang terjadi di tubuh partai. Sebab, masing-masing pihak yang berkonflik memiliki ideologi yang sama, AD-ART yang sama dan warna yang sama.