Senin 25 May 2015 08:00 WIB

Menyelami Simbol Buddha di Masjid Karakol (2-habis)

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indah Wulandari
Masjid Karakol, Kirgistan
Foto: eurasia.travel
Masjid Karakol, Kirgistan

REPUBLIKA.CO.ID,KARAKOL -- Ciri khas Masjid Karakol adalah jumlah kolom atau pilarnya yang cukup banyak. Total terdapat 42 kolom yang terdiri dari 30 kolom sebagai penyangga pada bagian luar masjid dan 12 kolom pada bagian dalam masjid.

Warna tradisional merah, hijau dan kuning, memberikan kecerahan ke bentuk asli bangunan. Walaupun masjid ini tidak memiliki minaret seperti masjid pada umumnya, namun masjid ini memiliki sebuah pagoda kecil dari kayu yang menggantikan fungsi minaret sebagai tempat pengumandang adzan.

Seperti banyak bangunan keagamaan di era Uni Soviet, Masjid Karakol atau Masjid Dungan merupakan satu dari banyak masjid di Asia Tengah yang mengalami penutupan. Pada era Komunis Uni Soviet saat itu masa kelam juga dirasakan muslim Dungan.

Masjid ini dipaksa harus ditutup oleh gerakan Bolshevik dari 1929 sampai 1943. Berbeda dengan beberapa masjid lain yang dibiarkan hingga mengalami rusak parah, sejak 1943 Masjid Karakol ini pun dialih fungsikan sebagai gudang penyimpanan.

Hal ini membuat masjid terhindar dari kehancuran di era gerakan Bolshevik Soviet. Walau demikian masjid ini pernah mengalami kerusakan pada struktur atapnya hingga diperbaiki kembali.

Pada 1947, bangunan Masjid Karakol ini serahkan kembali kepada komunitas muslim Dungan, dan sejak saat itu masjid kembali difungsikan sebagai tempat ibadah hingga hari ini.

Kini setiap hari bukan hanya etnis Dungan saja yang menggunakan masjid ini, tapi juga hampir seluruh masyarakat muslim Kirgis di kota Karakol.

Bahkan pemerintah kota Karakol kini menjadikan Masjid Dungan sebagai salah satu tujuan obyek wisata, dan dapat dikunjungi oleh berbagai kalangan muslim dan non-Muslim di waktu tertentu.

Masjid ini juga terdaftar sebagai monumen sejarah penting bagi negara Kirgistan dan telah dilindungi oleh undang-undang Kirgistan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement