REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedua kubu di tubuh Golkar sepakat untuk melakukan islah terbatas. Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono menegaskan, islah tersebut hanya bersifat sementara sesuai dengan tujuan dari kesepakatan kedua belah pihak, yaitu demi Pilkada serentak Desember mendatang.
"Sekarang islah hanya sampai Pilkada saja. Kepengurusan yang ditangani di pengadilan, ya jalan terus. Hari ini memori banding kami, kami sampaikan ke PTTUN," kata Agung saat menghadiri sidang promosi doktor Sekretaris fraksi Golkar di DPR Fayakhun Andriadi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia, Depok, Selasa (26/5).
Meski belum ada keputusan islah yang sebenarnya, Agung mengklaim hubungan kedua belah pihak masih terjaga. Hal tersebut, lanjutnya, terlihat dari sidang promosi Fayakhun yang dihadiri sejumlah elit Golkar hasil Munas Ancol tersebut. Wakil Ketua Umum hasil Munas Bali sekaligus Ketua DPR Setya Novanto juga tampak hadir dalam acara tersebut.
"Baik-baik saja. Kami ketemu di sini nggak ada masalah. Tapi, kalau masalah prinsip, kami pegang teguh," ujarnya.
Ia pun kembali memastikan islah akan tercapai dalam pekan ini. Ia dan Aburizal Bakrie akan bertemu untuk melakukan kesepakatan bersama.
"Yang pasti minggu ini. Mudah-mudahan Kamis," kata Agung.
Istilah islah terbatas ikut mengundang Fayakhun untuk berkomentar. Daripada islah, ia lebih memilih menyebut kesepakatan tersebut sebagai kerja sama.
"Istilahnya islah tapi konsepsi di pikiran saya kerja sama Pilkada. Itu dibutuhkan sehingga kursi Golkar tidak sia-sia. Kita harap kerja sama ini bisa disepakati dua pihak sehingga kursi Golkar tidak sia-sia," ujar Fayakhun.