REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu enggan menanggapi pernyataan perang yang diungkapkan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Akhir pekan lalu, pimpinan OPM yang bermarkas di Lany Jaya, Papua, Puron Wenda dan Enden Wanimbo menyatakan perang secara terbuka terhadap Indonesia.
Mereka menyatakan adanya revolusi total dari Sorong hingga Merauke. Tidak hanya itu, OPM menegaskan, perjuangan mereka untuk mewujudkan kemerdekaan Papua tidak akan berhenti dan menolak semua bentuk dialog yang ditawarkan Pemerintah Indonesia.
Selain itu, OPM juga akan memerangi orang-orang selain orang Papua di Tanah Papua. Namun, pernyataan ini ditanggapi dingin Menhan.
"Nggak usah ditanggapilah, berontak mau ngapain. Mau perang ya siapkan saja pasukan perangnya," kata Ryamizard kepada wartawan, Selasa (26/5).
Menurut Ryamizard, pihaknya bisa membawa pimpinan OPM itu untuk turun gunung. Pemerintah pun akan mengedepankan diplomasi dan komunikasi.
"Tapi dengan komunikasi, tidak ujug-ujug, secara pelan-pelan," katanya.
Kendati begitu, Ryamizard menyebutkan, pihaknya sudah memiliki strategi dan antisipasi jika adanya gangguan keamanan dari OPM. Ryamizard berencana mengunjungi Papua dalam waktu mendatang untuk bisa berkomunikasi dengan OPM.