REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP Partai Golkar versi Munas Bali, Idrus Marham mengatakan sebelum tanggal 26 Juli 2015 nanti, segala permasalahan di tubuh Golkar sudah selesai.
"Pokoknya sebelum tanggal 26 Juli, semua sudah clear. Yang ingin disatukan adalah sama-sama dari Partai Golkar, sehingga tidak sulit menyatukannya," ujarnya di Kantor DPD Partai Golkar, Jakarta Pusat, Rabu (27/5).
Idrus melanjutkan jika saat ini, bukanlah waktunya lagi untuk memikirkan siapa yang jadi ketua umum dan siapa yang jadi sekjen. Ia menegaskan kalau tujuan yang harus dicapai oleh semua pihak adalah betul-betul satu Partai Golkar.
Idrus merasa percaya diri karena Partai Golkar rencananya akan membuat satu tim khusus, terdiri dari dua kubu, yang bertujuan untuk merumuskan kriteria, untuk selanjutnya diserahkan kepada daerah mengenai penjaringan calon-calonnya.
Kemudian, lanjut Idrus, daerah nanti akan melaporkan kepada pusat untuk selanjutnya dibicarakan kepada tim untuk diputuskan. Idrus juga menerangkan kalau semuanya akan dibicarakan sesuai aturan yang ada. Idrus menyayangkan apabila saat islah sebentar lagi akan tercapai, masih ada teman-teman dari Partai Golkar yang melakukan tindakan melawan hukum.
"Saya harap semua pihak tidak melakukan mobilisasi lagi, karena yang terpenting dari politik adalah konsisten dan istiqomah," katanya.
Ia menyampaikan jika ada pihak dari dalam Golkar yang tidak menjadikan hukum sebagai acuan, partai tidak akan benar. Idrus mengajak kepada semua pihak, khususnya keluarga besar Partai Golkar, untuk tidak lagi saling mengklaim pihaknya adalah yang paling benar, seperti yang belakangan terjadi.
Menurutnya, klaim yang dilakukan hanya akan membodohi kader-kader, khususnya kader yang ada di daerah. Idrus menegaskan kalau tindakan selanjutnya yang akan diambil, haruslah mengacu kepada prinsip-prinsip dasar partai dan patuh terhadap aturan-aturan partai.