REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap pada awal tahun 2016, semua ruas jalan di wilayah provinsinya sudah mulus semua. Hal ini diharapkan bisa tercapai setelah selama dua tahun menjabat sebagai Gubernur, dia mencanangkan kedua tahun tersebut tahun perbaikan infrastuktur.
''Mudah-mudahan dengan cara ini, pada akhir tahun 2015 atau tahun 2016, semua ruas jalan di Jateng sudah 'licin' semua,'' jelas Gubernur saat menghadiri soft lounching Semen Bina di Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jumat (29/5).
Menurutnya, pada tahun pertama menjabat sebagai Gubernur, dia tidak bisa berbuat banyak karena seluruh alokasi anggaran sudah ditentukan pemerintahan sebelumnya. Saat itu, anggaran perbaikan infrastrktur hanya bisa dialokasikan sebesar Rp 800-900 miliar, yang kemudian pada APBD Perubahan 2014 ditingkatkan menjadi Rp 1,1 triliun.
Namun pada tahun kedua pemerintahannya, tahun 2015, dia meminta anggaran perbaikan infrastruktur ditingkatkan.
''Alhamdulillah, nilainya bisa melonjak signifikan. Untuk perbaikan infrastrktur jalan dan jembatan saja, Pemprov mengalokasikan anggaran hingga Rp 2,1 triliun. Belum termasuk alokasi anggaran untuk perbaikan insfrastruktur lainnya,'' katanya.
Gubernur menilai sangat penting masalah perbaikan infrastrktur di Jateng, karena kondisi infrastruktur di wilayah relatif paling tertinggal dibanding tiga provinsi lain di Jawa. ''Jawa Barat, DIY dan Jatim, kondisinya infrastrukturnya sudah lebih baik dari Jawa Tengah,'' katanya.
Bahkan Gubernur mengaku sering mendapat gurauan dari berbagai pihak, bahwa orang yang melakukan perjalanan darat baik dari Jawa Barat maupun Jawa Timur, bisa langsung mengetahui sudah masuk wilayah Jateng tanpa perlu bangun dari tidur.
''Misalnya orang yang melakukan perjalanan dari Jakarta dengan menggunakan bus atau mobil, akan langsung mengetahuikendaraan sudah masuk ke Jawa Tengah, meski pun sambil tidur. Soalnya, saat masih di Jawa Barat jalannya mulus, namun setelah masuk Jateng jalannya rusak,'' jelasnya.
Sebagai kepala pemerintahan provinsi, Ganjar mengaku tidak perlu merasa malu dengan kondisi ini. ''Kenyataannya memang demikian. Yang penting, bagaimana kita memperbaiki kondisi ini agar ketertinggalan kondisi infrastruktur di Jateng bisa terus diperbaiki,'' tambahnya.