Sabtu 30 May 2015 03:03 WIB

Konflik Golkar tak Pengaruhi Perolehan Suara Kader yang Maju di Pilkada

Rep: C93/ Red: Bayu Hermawan
Partai Golkar
Foto: .
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor menilai konflik yang terjadi di internal Partai Golkar, tidak akan berpengaruh terhadap kader partai itu yang akan maju dalam Pilkada serentak pada Desember mendatang.

Sebab menurutnya, masyarakat lebih melihat siapa calonnya ketimbang apa partainya. Jika calon yang maju dianggap berkualitas, maka perolehan suaranya tentu akan tinggi juga.

"Tidak akan berpengaruh karena masyarakat lebih liat figur," ujarnya kepada Republika, Jumat (29/5).

Firman melanjutkan, kader Partai Golkar pun tidak perlu terlalu takut untuk tidak bisa maju di Pilkada lantaran konflik di internal partai itu belum selesai. Ia menjelaskan setiap calon kepala daerah memang membutuhkan sebuah mesin politik yang legal dan juga bisa berfungsi.

Terkait hal itu, lanjut dia, Partai Golkar yang tengah mengalami konflik antara kubu Aburizal Bakri dan kubu Agung Laksono belum pasti dianggap memenuhi syarat mengikuti Pilkada. Oleh karena itu, kader yang ingin maju bisa mencari dukungan dari Parpol lain. Terlebih, keduanya belum mau islah dan hanya melakukan kerjasama Pilkada saja.

 

"Apakah Golkar dianggap memenuhi syarat untuk menjadi kendaraan politik agar bisa mengikuti Pilkada? Kalau tidak ya mending memilih partai lain saja," tandasnya.

 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar versi Munas Ancol, Zainudin Amali mengatakan, pertemuan antara kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono Sudah hampir pasti dilakukan, Sabtu (30/5). Namun, menurutnya, pertemuan tersebut bukan untuk islah melainkan hanya kerjasama Pilkada.

 

Zainudin mengatakan, penandatanganan kerjasama Pilkada tersebut akan dihadiri oleh ketua dari kedua kubu. Dia juga menegaskan, tidak akan ada kepengurusan baru, sebab kerjasama yang dilakukan hanya untuk urusan pilkada saja.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement