REPUBLIKA.CO.ID, CIBUBUR -- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyebut jabatan bendahara umum sebagai posisi yang rawan penyimpangan. Ia mengharapkan jabatan bendahara yang dipegang Indrawati Sukadis bisa dilakukan dengan lurus tapi penuh inisiatif.
"Parpol punya banyak pengalaman pahit, tapi kami ingatkan agar Bendum lakukan tugas dengan baik dan lurus tapi penuh initiatif tidak ada pelanggaran," ujarnya dalam konferensi pers pengumuman susunan kepengurusan Demokrat, di Cibubur, Sabtu (30/5).
Posisi Bendum juga dinilainya sebagai pusat partai. Di mana partai memerlukan sumber pedanaan demi menjalankan roda organisasi. Namun, inilah tantangan seorang bedahara yang harus sigap mendapatkan dana Parpol dari sumber yang sah dan legal.
Terlebih sebelumnya partai berlambang mercy ini punya pengalaman pahit di mana kasus korupsi menimpa bendaharanya, yakni Muhammad Nazaruddin. Ini harus bisa menjadi pelajaran agar terhindar dari penyimpangan yang berujung pada kasus korupsi.
Sebagai Bendahara Umum, Indrawati didampingi enam wakil yang akan bekerja pada lingkup masing-masing. Mereka yakni Agung Budi Santoso, Siswanto, Asdawati, Edwin Tanjung, Fariani Sugiarto, Hanan Suharto, dan Putu Sutiartana.