Senin 01 Jun 2015 00:16 WIB

AL Myanmar Tahan Wartawan Liput 'Manusia Perahu'

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Manusia perahu Rohingya
Manusia perahu Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, TELUK BENGALI -- Angkatan Laut Myanmar dikabarkan menahan wartawan yang mencoba mencapai sebuah pulau terpencil, Ahad (31/5) waktu setempat. Di lokasi itu terdapat lebih dari 700 migran yang diamankan setelah perahu mereka ditemukan hanyut di pesisir barat daya negara tersebut.

Saat itu beberapa wartawan mencoba ke Pulau Thameehla untuk melihat sendiri kondisi migran. Namun mereka ditahan dan diinterogasi oleh pejabat angkatan laut selama sekitar dua jam sebelum dibebaskan.

Beberapa wartawan dipaksa menyerahkan kartu memori kamera atau menandatangani pernyataan tidak akan mencoba melakukan perjalanan kembali ke pulau itu.

Kapal kayu tersebut merupakan salah satu dari setengah lusin lebih kapal yang berlayar ke pantai Asia Tenggara atau kapal yang berhasil diselamatkan pada bulan lalu. Kapal tersebut dikabarkan berisi migran putus asa dari Myanmar ataupun migran ekonomi dari Bangladesh.

Namun, pemerintah Myanmar membantah Rohingya berada di antara manusia perahu tersebut. Mereka mengklaim semua migran yang diamankan di pulau itu berasal dari Bangladesh.

Sebanyak 727 orang berada dalam kapal kayu temuan Myanmar tersebut. Dari ratusan migran itu termasuk 74 perempuan dan 45 anak-anak yang merupakan warga Bangladesh.

Seorang komandan AL yang menolak menyebutkan namanya mengatakan bila pihaknya telah menyelamatkan dan memberi pertolongan pada mereka. "Kami telah memberikan mereka makanan dan obat-obatan," katanya.

Para dokter juga telah merawat mereka. Ia mengatakan akan mengirim kembali mereka kapanpun mereka dalam kondisi aman.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement